wartaberitatki.com - Tidak sedikit Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia di Hong Kong berprofesi ganda, yakni sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) sekaligus Pekerja Seks Komersial (PSK).
"Siang mereka sebagai PRT, sementara malam hari bekerja di club malam serta ada yang menjalankan pekerjaan sebagai PSK. Tapi, sebagai PSK ini belum tentu benar, karena saya hanya dapat info dari para TKI sendiri," kata Tjiro Tandjung Djaja di Jakarta, Selasa (4/11).
Tjiro ialah Direktur PT Arafah Bintang Perkasa, perusahaan yang mengirim Sumarti Ningsih, Warga Negara Indonesia (WNI) yang dimutilasi oleh seorang pria asal Inggris, Rujik Jutting (29) di Hong Kong beberapa hari lalu.
Pelaku ditangkap polisi setempat di apartemennya di wilayah Wan Chai, Hong Kong, Sabtu (1/11) dini hari.
Menurut Tjiro, TKW berprofesi ganda seperti itu dimungkinkan karena diperbolehkan oleh majikan untuk tinggal tidak bersama mereka, tetapi di kontrakan.
"Dan, yang saya dengar yang berprofesi ganda seperti ini umumnya PRT," ujarnya.
Tjiro menjelaskan, pada Oktober 2011, Sumarti Ningsih diberangkatkan oleh perusahaannya sebagai TKI PRT di Hong Kong. Korban bekerja di sana sampai tahun 2013.
"Selesai kontrak tahun 2013 serta paspornya habis ia kembali ke Indonesia," katanya.
Setelah itu, pada awal Oktober 2014, Sumarti Ningsih kembali ke Hong Kong dengan menggunakan paspor dan visa turis.
"Kemarin saya dapat kabar kalau ia mati dibunuh. Ya, sekarang dia sudah lepas dari tanggungjawab saya," ujarnya.
Korban lain yang dimutilasi oleh Rujik Jutting di Hong Kong adalah TKW asal Sulawesi Tenggara bernama Senang Mujiasi. Senang sempat diberitakan sebagai pekerja asal Filipina bernama Jesse Lorena Rusi (30).
Kemudian, ia diketahui sebagai seorang Indonesia keturunan Jawa yang lahir di Sulawesi Tenggara.
TKW berprofesi ganda ini tak hanya ditemukan di Hong Kong, juga sejumlah negara seperti Sudan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yordan, Malaysia dan sebagainya.
Hal ini mereka lakukan karena ingin mendapat uang banyak untuk membantu keluarga mereka yang sangat miskin di kampung halamannnya. (Suara Pembaruan)
loading...