wartaberitatki.com - Kepuh,Kec.Pontang,Kab.Serang Banten Jawa Barat.sejak awal bekerja diperlakukan kurang manusiawi oleh majikan tempatnya bekerja,membuat RR semakin tak kerasan,bahkan 3 bulan pertama menjadi pembantu rumah tangga dirumah tersebut,RR memberanikan diri berbicara secara baik-baik pada majikannya agar dipulangkan ke Indonesia walaupun dengan biaya sendiri
Permintaan RR tidak serta merta dituruti,oleh majikannya mengatakan biaya untuk kembali ke Indonesia cukup mahal, bersabar bekerja dengan kondisi yang dialami oleh RR saat ini.dengan harapan segera bisa pulang ke negeri sendiri
Melalui Media Whatsapp RR dalam beberapa hari terahir ini menceritakan yang dialaminya
“Kerja dari pagi hingga larut malam, istirahat 4 jam sehari semalam, gaji 80 dirham/bulan, kebutuhan tanggung sendiri, 9 bulan bekerja belum pernah kirim untuk keluarga, majikan tidak mau kirim dengan alasan biaya pengiriman via Western Union di Bahrain Cukup Mahal,saya tertekan dengan kondisi saat ini,terlebih keluarga majikan super cerewet,ketahuan cast HP saja sudah marah-marah,apalagi kalau dilihat duduk-duduk,cuman bisa nangis ditambah lagi saya tidak mengerti bahasa,planga plongo yang bisa saya lakukan,saya ingin segera pulang walaupun dengan biaya sendiri,bahkan untuk ganti rugi dengan nilai wajar,saya siap asal dipulangkan”Ucap RR
Dari hari ke hari Perangai keluarga majikan semakin terlihat jelas dan membosankan,tidak kuat dengan situasi yang dihadapinya pada bulan juli 2016,RR kembali minta dipulangkan,oleh majikan ia dikembalikan pada agency dimana untuk pertama kali RR diambil oleh oknum agency satu kewarganegaraan yaitu Indonesia.
BUKANNYA DIBANTUN MENYELESAIKAN MASALAH sedang dihadapi olehnya justru dicaci maki, bahkan dipaksa kembali bekerja pada majikannya hingga kontrak selesai, tidak itu saja, sang oknum agency mengancam jika berani kembali mengadu ke kantor maka tak segan-segan gigi RR akan dirontokkan
Ancaman oknum Agency membuat RR ketakuatan dan terpaksa kembali lagi bekerja pada keluarga majikannya, tidak ingin sesuatu terjadi RR meminta Garda BMI Saudi Arabia untuk menghubungi nomor Kepolisian Bahrain yang dikirim melalui Messeger.
Juga pihak keluarga di Indonesia meminta bantuan sponsor agar melaporkan kasus tersebut kepada BNP2TKI tapi sangat disayangkan sponsor seakan lepas tanggung jawab dan ingin cuci tangan dengan mengatakan jika RR pulang sebelum kontrak selesai maka akan dikenai denda sebesar Rp.200.Juta,alasan denda sebesar itulah keluarga tak mampu berbuat banyak
Tidak jelas darimana sumber denda sebesar Rp.200 Juta yang didapatkan sponsor yang akan dibebankan kepada keluarga RR.
Terkesan keberangkatan RR pada 9.Bulan yang lalu sebagai pembantu rumah tangga ke kerajaan Bahrain melalui jalur ilegal. Betapa tidak hanya 2 hari setelah pembuatan passport di daerah sukabumi langsung diberangkatkan
Terlepas dari isu Denda sebesar Rp.200 Juta. RR berusaha untuk mendapatkan bantuan pemerintah agar segera dipulangkan, baik langsung menghubungi BNP2TKI di jakarta melalui selusernya,juga menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia Manama melalui sambungan Hotline +973-38791650 lagi-lagi jawaban dari saluran tersebut yang mengatakan
“INI NEGARA ORANG DAN MEREKA BERKUASA,DALAM POSISI SULIT UNTUK MENANG,COBA SAJA DIRAYU MAJIKANNYA SAMBIL TERUS BERDO’A,”
Memangnya dirayu seperti merayu penjual sayur untuk memberi kortingan harga. Ini kaitannya dengan nyawa manusia.
Birokrasi macam apa ini? Mengapa dunia TKI selalu diselimuti dengan orang-orang tak punya hati seperti ini? Berapa bayaran mereka sehingga mereka tega menjual saudara yang satu negara dengan mereka?
Indonesia sekarang sedang gencar melakukan pemberantasan terhadap pungli dan mereka-mereka yang mempersulit TKI kita ada indikasi besar terkait pungutan liar pada TKI yang ada di wilayah kerja mereka.
Semoga keluh kesah dari TKI Bahrain ini bisa sampai ke telinga orang-orang di ibukota yang masih punya hati nurani agar masalah ini bisa mendapatkan titik terang. (gardabmi)
loading...