Suamiku,,,ini Tanda Cinta dariku yang Tak Kan Luntur Sepanjang Waktu...Share Ya...!!!




Wajah cantik, senyum menawan, body ideal seperti gitar spanyol, tinggi semampai, kaki yang jenjang, pipi yang tirus serta rambut lurus hitam yg berkibar itu dulu...
Iya dulu sebelum kami para wanita mengandung serta melahirkan anak-anak kalian wahai suamiku yang tercinta....
Kami dahulu senantiasa menyempatkan diri ke salon untuk sekedar membuat rambut kami wangi serta halus, beli perawatan muka yang harga nya tak masuk akal untuk memperoleh muka yang berseri, make-up juga selalu jadi biaya harus kami setiap bln..
Beli product make-up yang dapat mengubah muka kami bak artis-artis korea serta hollywood di tv, setiap malam sebelum tidur slalu meluangkan waktu luang kami untuk menjaga wajah, maskeran, menggunakan cream malam supaya saat keesokan hari kami bangun tidur wajah lelah kami seharian bekerja jadi lebih fresh kembali...
Dulu agenda pagi kami yaitu joging, olah raga, senam untuk sebatas menjaga badan ideal kami.
Dulu.... iya itu dulu sebelumnya kami mengandung serta melahirkan anak-anak mu wahai pria ku....
Suamiku, ketahuilah untuk sekarang ini jangan kan kesalon untuk melakukan perbaikan rambut rusak kami, 10 menit saja berlama-lama mandi di kamar mandi bisa mengakibatkan anak-anakmu merajuk, berdrama minta kami agar cepat-cepat keluar dari kamar mandi untuk menemani mereka bermain mobil-mobilan..
Bagimu itu adalah pekerjaan kami mengajak anak-anak mu bermain...
Baiklah kami tak keberatan cuma saja jadi semakin gatal sesudah mandi karna beberapa bekas sabun serta sampo yang masih melekat karna belum usai dibilas tadi saat anak-anakmu marah...
Suamiku untuk sekarang ini jangankan untuk beli perawatan wajah yang agak mahal supaya mendukung penampilan kami, beli 1 buah bedak serta lipstik juga kami beli saat bedak serta lipstik kami benar-benar habis. Itu juga kami beli saat product make up tengah ada diskon besar-besaran, karna untuk kami dapat beli bebrapa baju bagus buat anak-anakmu lebih paling utama daripada perawatan wajah kami...
Apakah kami keberatan??? Tak!!!! Kami begitu ikhlas!!! Untuk anak-anakmu, iya lagi-lagi untuk anak-anakmu....
Suamiku yang tercinta mengertilah muka kusam kami ada bukan karna kami malas menjaga serta membersihkannya saat malam hari. Terkadang cuma maskeran saja tenaga kami sudah tak ada, di habiskan siang tadi untuk lari menguber anak-anakmu yang lari-lari dilapangan,telah habis untuk mencuci baju, membersihkan piring, bersihkan kamar, masak serta telah habis untuk tadi sore berlari-lari mengambil jemuran yang kehujanan...

Jadi saat malam, beberapa sisa tenaga kami taruh untuk beristirahat dengan maksud supaya keesokan hari tenaga kami terkumpul lagi untuk lebih baik lagi melindungi serta menjaga anak-anakmu dan tugas harian kami di rumah...
Suamiku ayah dari anak-anakku... Fahamilah badan kami yang makin menggendut saat melahirkan anak-anakmu, selalu terjadi bukanlah karna kami banyak makan, bukanlah karna malas lari pagi untuk membakar lemak ditubuh kami, namun saat pagi datang terlintas di otak kami sudah sangat penuh dengan jadwal pekerjaan harus kami sehari-hari...
Mempersiapkan sarapan anak-anakmu, mencuci baju kerjamu, memandikan anak-anakmu, bikin mereka jadi wangi, supaya saat kau mencium mereka membuat kamu nyaman dengan wanginya, bukan dengan bau yang tidak tahu rupanya....


Apakah kami mengeluh untuk pengorbanan-pengorbanan kami? Sedang strechmark di perut kami 
juga bekas mengandung anak-ankmu, kami anggap sebagai tanda cinta kami pada mu, tanda cinta yg tidak bakal hilang oleh waktu.
Apakah kami keberatan atas ini??? Tak suamiku.... Kau serta anak-anak yaitu prioritas kami. Lantas apakah kau tahu kenapa kami betul-betul sedih saat kau tidak bisa menghilangkan langkah menatapmu yg penuh arti pada gadis-gadis cantik itu, dengan kemolekan badan, serta muka cantiknya...
Apakah kamu tahu kecemburuan kami, yang kau anggap cemburu buta yang tidak beralasan. Saat ada teman wanitamu menelpon serta kau beranjak dari kami ketika mengangkat telponya???
Suamiku pengorbanan kami, kami anggap itu layak terjadi atas pengabdian kami padamu, pada pernikahan ini, serta kami juga tak menghilangkan serta melupakan pengorbanan mu mencari nafkah untuk kami di rumah.
Tetapi kami cuma menginginkan kau sedikit saja mengerti, saat kami capek ada kalanya kami lepas kontrol ingin marah pada keadaan.
Tetapi jangan sebut kami istri durhaka, karna cuma kemarahan kecil kami akibat kelelahan serta banyak fikiran kami yang menari-nari lincah dalam otak kami.
Tetapi janganlah sebut kami cuma menjadikanmu sapi perah saat kami memohon sedikit rezekimu untuk membelikan beberapa baju bagus anak-anakmu...
Maafkan salah kami, maafkan kemarahan kami. Kami cuma tulang rusukmu yang paling bengkok. Jika kami bengkok serta salah, jangan cobalah luruskan kami lantaran kami bakal patah. Berilah kami pengertian dengan kelembutan jadi hati kami bakal luluh...
Untukmu wahai ayah dari anak-anakku...

TERIMA KASIH Sudah Membaca dan Membagikan. Silahkan Masukkan Email Anda untuk Berlangganan Secara Gratis di Bawah Ini dan Tekan Tombol Subscribe

loading...