TKI Ilegal Asal Pulung Ponorogo Meninggal Dunia di Malaysia


Ponorogo, (wartaberitatki.com) - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Ponorogo tewas mengenaskan karena kecelakaan kerja di Malaysia. Kali ini TKI asal Ponorogo merupakan TKI ilegal atau tidak resmi.

Pasalnya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Ponorogo tidak mengetahui tewasnya TKI tersebut.

Adalah Herry Praminto (33) warga Dukuh Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo yang tewas di perkebunan tempatnya bekerja. Herry tewas setelah pohon yang ditebang menimpa tubuhnya.

"Herry tewas karena kecelakaan kerja. Dan kami tahu juga baru ini. Karena termasuk TKI tidak resmi," kata Kepala Dinsosnakertrans Ponorogo, Sumani, kepada beritajatim.com, Senin (24/10/2016).
Sumani mengatakan, kecelakaan kerja yang menimpa korban terjadi pada Jumat (14/10/2016) sekitar pukul 12.30 waktu setempat di perkebunan tempatnya bekerja.

Saat itu, korban sedang menebang pohon dan tiba-tiba pohon itu roboh lalu menimpa dirinya hingga tewas.

Jenazah diantarkan langsung perwakilan perusahaan. Keluarga sudah menerima peristiwa ini sebagai musibah. Sementara jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

Sumani menyebutkan, korban berangkat bekerja ke Malaysia secara ilegal. Korban bekerja sebagai TKI di salah satu perkebunan di Malaysia sejak dua tahun lalu melalui perusahaan di Batam.

"Setiap empat bulan sekali korban selalu pulang ke kampung halaman. Terakhir kali korban pulang ke rumah pada saat bulan puasa 2016 dan berangkat ke Malaysia lagi setelah Lebaran," ujar Sumani.

Sebelum ajal menjemput, korban sempat menelepon istrinya dan berjanji akan menghubunginya lagi. Sayangnya, korban tak lagi menelpon istrinya untuk yang kedua kali lantaran tertimpa pohon hingga meninggal.

Tentang asal-usul tempat bekerja korban, Sumani mengaku kesulitan melacaknya. Pasalnya tempat kerja dan majikannya tidak terdata di kantor pemerintah.

"Kondisi ini tentu membuat keluarga tidak bisa mendapatkan asuransi dari dalam negeri dan luar negeri. Tetapi kami akan memberikan uang tali asih kepada keluarga korban," ujar Sumani. (mit/ted)

TERIMA KASIH Sudah Membaca dan Membagikan. Silahkan Masukkan Email Anda untuk Berlangganan Secara Gratis di Bawah Ini dan Tekan Tombol Subscribe

Related Posts :

loading...