wartaberitatki.com - 16 tahun TKW Jeddah asal Banten ini disekap majikan dan tidak pernah diberikan akses komunikasi pada dunia luar khususnya pada keluarganya di Indonesia. Perlakuan majikan selama itu tidak membuat Markati Asnan Sasa dendam terhadap majikannya.
Dia akhirnya dapat berkumpul dengan sanak keluargannya setelah 16 tahun hidup terkurung dalam sekapan majikan. TKI asal Kampung Ciemas, Desa Mekarsari, Kecamatan Maja, Lebak, Banten itu dipulangkan pada Senin (31/10) malam.
Dari total 14 tahun gaji yang belum terbayar, Markati menyatakan secara resmi didepan Tim Perlindungan KJRI Jeddah dan aparat berwenang setempat bahwa dia mengikhlaskan sisa gajinya sebesar 18.000, atau sebanding dengan gaji 2 tahun bekerja.
TKI asal Kampung Ciemas, Desa Mekarsari, Kecamatan Maja, Lebak Banten itu hanya menerima uang tunai sebesar SR 81.600 dengan rincian SR 80.000 sebagai pembayaran gajinya dan SR 1.600 untuk mengganti perhiasan emas milik Markati.
Selebihnya yang belum terbayarkan Markati menghibahkan gajinya tersebut kepada majikannya.
Sebagaimana diposting akun facebook Penerangan KJRI Jeddah, Markati merupakan TKI hilang kontak sejak keberangkatannya ke Arab Saudi pada April 2000 silam.
Tim Perlindungan KJRI Jeddah sangat kesulitan untuk menelusuri keberadaan Markati karena ia bekerja di sebuah kota kecil bernama Haql . Kota ini terletak di daerah pesisir barat laut Arab Saudi, berdekatan dengan Teluk Aqaba dan berbatasan langsung dengan Yordania.
Untuk mencapai Kota Haql, Tim bersama Satgas KJRI harus menempuh jalan darat sepanjang 240 kilometer dari Kota Tabuk. Sedangkan Kota Tabuk sendiri berjarak kurang lebih 1000 kilometer dari KJRI Jeddah.
Pelaksana Fungsi Konsuler IV KJRI Jedddah Fadhly Ahmad Bachmid mengaku sempat menyesalkan keputusan Markati yang mengiklhaskan sisa gajinya.
Sebagaimana diposting akun facebook Penerangan KJRI Jeddah, Markati merupakan TKI hilang kontak sejak keberangkatannya ke Arab Saudi pada April 2000 silam.
Tim Perlindungan KJRI Jeddah sangat kesulitan untuk menelusuri keberadaan Markati karena ia bekerja di sebuah kota kecil bernama Haql . Kota ini terletak di daerah pesisir barat laut Arab Saudi, berdekatan dengan Teluk Aqaba dan berbatasan langsung dengan Yordania.
Untuk mencapai Kota Haql, Tim bersama Satgas KJRI harus menempuh jalan darat sepanjang 240 kilometer dari Kota Tabuk. Sedangkan Kota Tabuk sendiri berjarak kurang lebih 1000 kilometer dari KJRI Jeddah.
Pelaksana Fungsi Konsuler IV KJRI Jedddah Fadhly Ahmad Bachmid mengaku sempat menyesalkan keputusan Markati yang mengiklhaskan sisa gajinya.
Namun hal tersebut merupakan hak preogatif Markati.
"Saya dan staf pontang panting untuk nyari cara biar Markati bisa keluar dari rumah majikannya, tapi hasilnya begitu. Tapi gak apa, Alhamdulillah sudah bisa keluar dan gajinya sudah dibayar," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (30/9).
"Saya dan staf pontang panting untuk nyari cara biar Markati bisa keluar dari rumah majikannya, tapi hasilnya begitu. Tapi gak apa, Alhamdulillah sudah bisa keluar dan gajinya sudah dibayar," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (30/9).
sumber : liputanBMI
loading...