Tegal, wartaberitatki.com - Rodi (40) warga Kelurahan Pekauman, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, menangis sembilu ketika ditanya nasib putrinya yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Sabtu (29/10/2016).
Ia mendapatkan kabar bahwa putrinya, Anggi Rizky Mulyani (17) mengalami kekerasan oleh sang majikan dari sang istri.
"Saya mendengar kabar Anggi sering dipukuli majikannya, tidak tahu alasannya kenapa. Setelah mendengar kabar tersebut, saya langsung melaporkannya," kata Rodi saat ditemui di rumahnya.
Saat ini, ia sudah melaporkan kasus tersebut kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dan BNP2TKI Provinsi Jawa Tengah.
Ia mendengar pertama kali nasib anaknya itu dari istrinya, Lis Purwanti (39) yang juga menjadi pembantu rumah tangga di Negeri Jiran.
Istri dan anaknya sama-sama bekerja di Malaysia namun berbeda tempat kerja.
"Anak dan istri saya sudah bekerja di Malaysia sejak delapan bulan lalu. Namun, mereka berbeda tempat kerja, istri saya Johar sedangkan anak saya di Kuala Lumpur," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang ia dapat, istrinya mendapatkan majikan baik, sedangkan anaknya tidak.
Rodi menjelaskan, anak dan istrinya itu berangkat ke Malaysia pada Februari 2016 lalu. Ia mengaku keberangkatan mereka ke negeri tetangga melalui cara ilegal.
Anggi dan Lis berangkat melalui seseorang yang merupakan warga Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Brebes menggunakan paspor umroh.
"Memang saya mengakui mereka berangkat menggunakan paspor umroh. Namun, saya harap pemerintah dapat memulangkan anak saya," ucapnya dengan suara terbata-bata.
Ia menjelaskan, anak dan istrinya terpaksa merantau ke Malaysia lantaran terhimpit ekonomi. Penghasilannya yang bekerja sebagai sopir tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Awalnya, Rodi sempat melarang anaknya berangkat ke Malaysia, tapi atas keinginan Lis Purwanti, tetap terbang ke Malaysia. Juga lantaran iming-iming gaji yang besar.(tribunjateng)
loading...